Kisah Al-Qazwini dan Makhluk-Makhluk Ajaibnya
Para penggemar seri novel dan film Harry Potter gubahan JK Rowling tentu sudah mafhum dengan buku fiksional "Hewan-Hewan Ajaib dan Dimana Menemukannya". Buku yang masuk kurikulum sekolah sihir Hogwarts itu disebut ditulis penyihir Newt Scamander yang juga jadi landasan tiga film Hollywood sejauh ini.
Yang barangkali tak sebegitu banyak yang paham, buku semacam itu dalam dunia nyata ternyata pernah ada. Adalah seorang ilmuwan Persia abad ke-13 bernama Zakariyya al-Qazwini yang merangkumnya. Judul bukunya, ʿAjāʾib al-makhlūqāt wa-gharāʾib al-mawjūdāt, alias Keajaiban Penciptaan dan Uniknya Keberadaan.
Secara umum, buku itu mulanya soal kosmologi, kendati demikian ia lalu mencakupi juga keterangan dan daftar panjang makhluk-makhluk ajaib. Seluruhnya lengkap dengan keterangan soal di mana mereka hidup dan atribut-atribut ajaib masing-masing. Makhluk-makhluk yang ditulis dan digambarkan al-Qazwini ini tak kalah ajaib dengan yang ditangkap Newt Scamander.
Ada misalnya Simurgh. Ia adalah sejenis burung api raksasa yang hidup dari awal zaman. Burung penuh kebijaksanaan itu diceritakan hidup di Gunung Qaf, yang berlokasi di suatu tempat di Persia. Burung ini disebut hidup sangat lama dan tak pernah lagi terlihat umat manusia sejak zaman Rasulullah.
Kemudian ada juga sejenis burung bangkai di Afrika yang badannya seperti unta. Burung itu sangat takut dengan bayangannya sendiri sehingga selalu berlari di bawah terik matahari. Ia bisa hidup selama sepuluh tahun dalam api yang membakar. Sementara di Laut Cina, al-Qazwini menceritakan ada burung berwarna putih yang jika dilihat manusia akan menimbulkan tawa yang menyebabkan kematian.
Yang tak kalah mengerikan adalah Bahamut, sejenis ikan maha raksasa yang hidup di laut paling dalam di bumi. Al-Qazwini menuturkan bahwa makhluk ini sebegitu besar sehingga pergerakannya bisa menimbulkan gempa bumi. Paparan al-Qazwini soal makhluk laut raksasa ini kemudian disadur dalam tradisi fiksional Eropa dengan nama Behemoth.
Ada juga Shadavar dan Siranis, dua makhluk musikal. Menurut al-Qazwini, Shadavar merupakan sejenis rusa dengan tanduk tunggal yang memiliki cabang-cabang berongga. Cabang-cabang berongga tersebut bisa mengeluarkan bunyi semacam suling dengan nada indah. Shadavar dikisahkan hidup di wilayah Eropa. Sedangkan Siranis hidup di bagian barat wilayah Afghanistan. Makhluk sejenis musang itu unik karena dari lubang-lubang di struktur wajahnya bisa keluar bebunyian menyerupai alat musik. Shadavar adalah makhluk yang lebih jinak sementara Siranis adalah makhluk buas yang merayu mangsa dengan musiknya.
Di Pulau Naga di Samudera Hindia, menurut al-Qazwini hidup juga makhluk sejenis kelinci bertanduk tunggal. Semua hewan-hewan buas diceritakan kabur jika kedatangan makhluk bernama al-Mi'raj tersebut. Legendanya, seekor al-Mi'raj pernah dihadiahkan kepada Alexander yang Agung ketika melintasi wilayah itu bersama pasukannya.
Banyak lagi makhluk ajaib yang disampaikan di buku al-Qazwini tersebut. Mulai dari jenis-jenis manusia duyung di Mediterania hingga Samudera Hindia, makhluk-makhluk dengan kepala hewan dan tubuh manusia, suku-suku manusia dengan perawakan aneh, ular-ular laut raksasa, keledai dengan tanduk tunggal menyerupai unicorn di India, laba-laba raksasa penuh bulu, dan lainnya.
Zaman sekarang, jenis paparan al-Qazwini ini kerap masuk disiplin kriptozoologi alias ilmu tentang makhluk-makhluk khayali. Namun buat al-Qazwini, ada tidaknya makhluk-makhluk ajaib ini ia sandingkan dengan ayat Alquran. "... dan Allah menciptakan apa yang tidak kamu ketahui." (QS an-Nahl ayat 8).