Bahasa Arab di Bintang-Gemintang
Para ilmuwan Islam masa lalu terkenal sebagai pengamat langit yang cermat. Observatorium alias bangunan untuk mengamati benda-benda langit tersebar di seantero dunia Islam dari Turki hingga Samarkand sampai ke Cina.
Selama ratusan tahun para ilmuwan saling melengkapi tabel benda-benda langit dan pergerakan mereka. Saat tabel-tabel tersebut tiba di Eropa, nama-nama bintang gemintang dalam Bahasa Arab lalu ditransliterasi dalam Bahasa Latin dan bertahan hingga sekarang.
Menurut sejarawan perbintangan Paul Kunitzsch dari University of Munich, sebanyak 52 persen nama bintang-bintang berasal dari Bahasa Arab asli, sementara 39 persen dari saduran nama Yunani terdahulu, dan sembilan persen karena kesalahan pembacaan atau pilihan artistik.
Hampir semua nama bintang yang disepakati ilmuwan saat ini berdasarkan tabel yang disusun ilmuwan Persia abad ke-10, Abdurrahman al-Sufi. Al-Sufi memulai dengan menyadur table Ptolemy kemudian mengembangkannya. Berikut di antara bintang-bintang cemerlang tersebut.
Sirius atau Aschere
Bintang paling terang di langit malam ini masuk dalam rasi Canis Major. Bintang tersebut satu-satunya yang disebut secara langsung dalam Alquran: "Dan sesungguhnya Dialah Tuhan pemilik bintang Syi'ra (Sirius)." (An-Najm ayat 49).
Ayat ini sehubungan kebiasaan sebagian bangsa Arab terdahulu menyembah bintang tersebut. Ia juga memiliki keutamaan dalam berbagai kebudayaan dunia seperti Mesir, Yunani, Polinesia. Uniknya, Sirius sedianya merupakan sistem bintang ganda yang jarak antara keduanya sekitar 8 sampai 31,5 unit astronomis.
Rigil Kent dan Toliman
Keduanya adalah nama resmi bagi dua dari tiga bintang yang dari bumi terlihat padu sebagai Alpha Centauri. Sistem bintang tersebut adalah yang paling dekat dengan Tata Surya (4,2 tahun cahaya).
Rigil Kent berasal dari "Rijal Centaurus" alias Kaki Centaurus, dan Toliman berasal dari "al-Zulman" alias Sang Merak. Sistem bintang itu juga telah diketahui memiliki planet-planet.
Betelgeuse
Bintang di rasi Orion ini adalah salah satu bintang paling besar dalam ukurannya yang bisa diamati mata telanjang. Gambarannya, jika bintang ini ditempatkan dipusat Tata Surya, diameternya bakal mencapai orbit Mars
Namanya adalah ejaan latin dari dari nama Arab "Bait al-Jauzah" alias "Rumah Sang Pemburu". Nama itu terkait dengan penggambaran rasi Orion sebagai seorang pemburu oleh peradaban Yunani.
Di rasi Orion, ada juga Rigel, bintang paling terang kesembilan di langit malam. Namanya disadur dari "Rijal Jauza al-Yusra" alias "Kaki Kiri Orion". Di rasi Orion, hampir semua bintang lainnya masih disebut dengan nama Arabnya seperti Alnilam, Alnitak, dan Mintaka.
Aldebaran
Jadi tenar di Indonesia terkait nama tokoh sinetron, Aldebaran sedianya nama bintang paling terang di rasi Taurus. Ia berasal dari nama Arab "Na'ir Al Dabaran" alias "Sang Pengikut nan Cemerlang". Nama itu berasal dari asumsi pergerakannya yang mengikuti konstelasi Pleiades.
Aldebaran juga memiliki tempat penting di peradaban Meso-Amerika, Yunani, India, dan Cina. Aldebaran diperkirakan memiiki planet seukuran Jupitar kita.
Achernar
Di antara sepuluh bintang paling terang, Achernar adalah yang paling panas. Bintang ini bagian dari rasi Ariadne. Ia berwarna biru dengan massa tujuh kali lipat matahari. Namanya datang dari bahasa Arab "Akhirul Nahr" yang berarti "Ujung Sungai". n