Datang Bayi Muhammad, Suburlah Desa Bani Sa'd
Assalamualaikum, pembaca yang budiman. Bulan Maulid kembali tiba, terkait hal itu, kami punya ikhtiar meyampaikan secara berseri riwayat mulia Baginda Rasulullah (semoga kedamaian selalu untuknya). Selamat membaca!
Di Kampung Bani Sa'd
Selepas dilahirkan, Rasulullah Muhammad SAW menghabiskan masa kecilnya ke lokasi di gurun. Seperti kebiasaan warga Makkah saat itu, anak-anak mereka akan dibawa perempuan Badui untuk disusui dan kemudian hidup jauh dari kota yang kian sumpek sembari mengasah kemampuan berbahasa Arab yang dinilai lebih murni.
Adalah Halimatus Sa'diyah, seorang perempuan Badui miskin yang diserahi tugas menyusui Muhammad kecil oleh Aminah. Ia mengambil Muhammad SAW sebagai pilihan terakhir mengingat anak-anak kaum berada di Makkah sudah mendapatkan ibu susu masing-masing. Hanya bayi milik Aminah yang tak punya banyak harta selepas ditinggal wafat suaminya itu yang tersisa.
Syekh Syaifurrahman al-Mubarakpury menceritakan dalam sirah terkenalnya Arrahiqul Makhtum, meski awalnya terpaksa, Halimah merasa tak ada beban saat mula menggendong Rasulullah. Hewan tunggangannya tiba-tiba penuh kekuatan kembali. "Suamiku menghampiri ontanya yang sudah tua. ternyata air susunya menjadi penuh," kata Halimah. "Malam itu adalah malam yang terasa paling indah bagi kami," ia melanjutkan.
Muslim dari Asia Selatan sampai saat ini meyakini, lokasi Rasulullah menghabiskan masa kecilnya tersebut berada sekitar seratus kilometer ke arah tenggara Makkah, setelah melintasi Thaif.
Di lokasi tersebut, ada wilayah bernama Desa Bani Sa’d, yang merupakan nama suku asal Halimatus Sa’diyah. Dari pusat desa tersebut, sekitar 500 meter ke arah timur laut, di seberang pemakaman umum, ada batu-batu disusun mengelilingi sebuah ruang seluas dua atau tiga sajadah shalat. Sekeliling lokasi tersebut tergolong lebih hijau dari kebanyakan wilayah di Saudi. Ada rerumputan dan pohon-pohon rendah yang hijau.
Titik itu diyakini lokasi rumah Halimatus Sa’diyah yang juga dulu ditinggali Muhammad kecil. Kendati demikian, lokasi tersebut disangkal oleh Kementerian Pariwisata Saudi yang menilai lokasi Muhammad dibesarkan terletak di sebelah utara Thaif.
Para periwayat awal Sirah Nabawiyah hanya mengindiasikan bahwa lokasi kampung Bani Sa’ad terletak di sebelah tenggara Makkah. Diriwayatkan pula, saat Halimatus Sa’diyah dan suaminya tiba di kampung Bani Sa’ad selepas mengambil Muhammad dari Makkah, mereka menyaksikan tanah di sekitar kediaman mereka tiba-tiba jadi subur dan menghijau.
Muhammad kecil kemudian membawa banyak rezeki bagi keluarga Halimah. Ternaknya beranak-pinak ditopang rerumputan yang tumbuh subur tersebut. Suatu waktu, ketika Muhammad kecil tengah mengembalakan ternak-ternak itu, ia didatangi dua pria rupawan dengan pakaian putih bersih. Mereka diriwayatkan sebagai malaikat yang membedah Muhammad SAW, kemudian mengambil hatinya dan membersihkan dengan air bersalju. Mendapat cerita seperti itu, Halimah ketakutan dan langsung mengembalikan Muhammad ke ibundanya di Makkah.
Rentangan alam di luar Makkah yang gersang dan penuh kesukaran kembali dilintasi Muhammad ketika berusia sekitar enam tahun bersama ibundanya dan pelayan mereka Umm Ayman menuju Madinah. Melintasi gurun dan gunung-gunung bebatuan untuk menengok kerabat Aminah.
Selepas perjalanan tersebut, dalam perjalanan kembali ke Makkah, Aminah jatuh sakit dan meninggal. Lokasi meninggalnya di al-Abwa, sebuah desa persinggahan hampir persis di tengah jalur Madinah-Makkah. Makam Aminah di desa tersebut saat ini sudah diratakan Kerajaan Saudi dan sukar dilacak lokasinya. []
Baca Juga: