Riwayat Diskriminasi di India Sewindu Belakangan

Umum  

Sejak Perdana Menteri Narendra Modi menjabat pada 2014 lalu, India jadi tempat yang tak tenang bagi umat Islam. Seruan anti-Muslim menguar kencang mengulangi sentimen-sentimen dari masa lalu.

Muslim yang meliputi 14,9 persen populasi India atau sekitar 195 juta jiwa kian terpinggirkan dengan kebijakan-kebijakan populis pemerintah. India yang diimpikan pendirinya seperti Mahatma Ghandi dan Jawaharlal Nehru sebagai negara yang mengayomi semua pemeluk agama kian pudar.

Muslimah India berjalan di sela puing kerusuhan di New Delhi pada Februari 2020. (AP/Rajesh Kumar Singh)
Muslimah India berjalan di sela puing kerusuhan di New Delhi pada Februari 2020. (AP/Rajesh Kumar Singh)

Berikut lini masa diskriminasi terhadap Muslim di India sewindu belakangan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Modi Menjabat

Partai Hindu sayap kanan Bharatiya Janata Party (BJP) berhasil mendudukan Narendra Modi sebagai perdana menteri India pada 2014. Modi memiliki catatan kelam memimpin Gujarat saat terjadi kerusuhan yang menyebabkan 2.000 orang tewas, sebagian besar Muslim.

Kerusuhan itu dipicu kebakaran kereta api yang mengangkut umat Hindu peziarah Ayodhya dan menewaskan 58 orang. Muslim dituding menyebabkan kebakaran meski laporan komite nasional pencari fakta kemudian menyangkal hal itu.

Narendra Modi. (AP/Alastair Grant/AP POOL)
Narendra Modi. (AP/Alastair Grant/AP POOL)

Hindutva

Selepas Modi menjabat, sentimen anti-Muslim menguat di India. Muncul seruan menjadikan India negara Hindu sepenuhnya. Terjadi juga persekusi terhadap Muslim yang memotong sapi, serta marak teori konspirasi bahwa pria Muslim merayu perempuan Hindu melalui "Love Jihad", dan sebagainya. Isu-isu tersebut tak jarang diikuti kekerasan yang menyebabkan kematian.

Status Kashmir dan Jammu

BJP berhasil menggolkan pencabutan status otonomi satu-satunya wilayah mayoritas Muslim yang disengketakan dengan Pakistan itu pada Agustus 2019. Keputusan itu disambut unjuk rasa warga Kashmir dan Jammu kemudian disikapi represi militer India dan pemadaman jaringan internet.

Hingga 2021, kehadiran militer masih marak di Kashmir sementara perlawanan kelompok militan juga dilakukan secara sporadis. Sejak 2019 hingga akhir 2021, merujuk laporan Kementerian Dalam Negeri India, sedikitnya 87 warga sipil gugur. Sementara korban dari militer India juga terus bertambah dengan laju 2,8 personel gugur per bulan.

Pengunjuk rasa Kashmir bentrok dengan tentara paramiliter India di Srinagar, pada September 2021 lalu. (EPA-EFE/FAROOQ KHAN)
Pengunjuk rasa Kashmir bentrok dengan tentara paramiliter India di Srinagar, pada September 2021 lalu. (EPA-EFE/FAROOQ KHAN)

Masjid Ayodhya

Mahkamah Agung India mengabulkan tuntutan golongan Hindu garis keras untuk mengubah status Masjid Babri di Ayodhya menjadi Kuil Sri Rama pada November 2019. Narendra Modi langsung melakukan kunjungan ke kuil itu tak lama kemudian.

Lokasi tersebut adalah salah satu akar kerusuhan Hindu-Muslim di India. Pada 1992, kaum nasionalis Hindu termasuk yang bergabung dengan BJP membakar Masjid Babri dan memicu kerusuhan di seantero India yang menewaskan sekira 2.000 orang.

Regulasi Warga Negara

Parlemen India mengesahkan Amandemen Regulasi Kewarganegaraan (CAA) yang menerima kewarganegaraan pengungsi asal bukan beragama Islam pada Desember 2019. Digabungkan Registrasi Warga Negara Nasional (NRC) kebijakan itu dinilai bakal membuat banyak Muslim India tak memiliki kewarganegaraan.

Demonstran turun ke jalan menentang UU Kewarganegaraan di Mumbai, India, Jumat (20/12/2019). (AP Photo/Rajanish Kakade)
Demonstran turun ke jalan menentang UU Kewarganegaraan di Mumbai, India, Jumat (20/12/2019). (AP Photo/Rajanish Kakade)

Tak hanya Muslim, sebagian umat Hindu di India juga berunjuk rasa memprotes kebijakan tersebut. Para perempuan Berdiri di garis depan sepanjang protes tersebut.

Kerusuhan New Delhi

Pada Februari 2020, setelah tiga bulan aksi penolakan CAA dan NRC, terjadi bentrokan di sejumlah wilayah di India yang dipicu gerombolan nasionalis Hindu yang ingin membubarkan pengunjuk rasa. Di New Delhi, aksi itu berujung pemburuan Muslim. Sebanyak 53 orang tewas, 40 diantaranya Muslim, dan pembakaran rumah dan tempat usaha.

Provokasi Genosida

Tokoh agama Yati Narsinghanand Giri ditangkap kepolisian pada Januari 2022 karena mengkampanyekan pemusnahan massal alias genosida terhadap Muslim di India. Kejadian disebut the New York Times menyoroti kian bergesernya sentimen anti-Muslim di India ke arus utama dan bisa mencapai level yang membahayakan.

Larangan Hijab

Sepanjang awal 2022, sejumlah sekolah negeri di Karnataka menerapkan kebijakan larangan hijab bagi muridnya. Hal ini memicu protes dari siswa Muslim dan ditindaki intimidasi kelompok Hindu garis keras. Belakangan, mulai terjadi bentrokan terkait aksi unjuk rasa tersebut sehingga sekolah-sekolah terpaksa ditutup.

Sumber: Pusat Data Republika/Asociated Press/Reuters/Indian Express/Times of India

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tentang sejarah Tanah Air, dunia, dan peradaban Islam.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Kategori

× Image