Khalifah-Khalifah Termasyhur Peradaban Islam
Di sekolah-sekolah saat ini, lebih kerap diajarkan tentang sejarah raja-raja dan pimpinan negara dari dunia Barat. Sejatinya, peradaban Islam juga melahirkan para pimpinan yang gemilang. Mereka mengubah dunia dan tercatat dengan tinta emas. Berikut diantaranya.
Umar bin Khattab (583-644)
Khulafaur Rasyidin kedua ini memelopori banyak instrumen negara modern. Mulai dari kesetaraan di depan hukum, kesejahteraan yang ditanggung negara, lembaga antikorupsi, kepolisian, perekonomian yang adil, upah regional, dan sebagainya. Tak heran, ia masuk daftar tokoh paling berpengaruh di dunia versi Michael H Hart.

Umar dikisahkan masuk Islam saat tertegun mendengar lantunan Alquran di tengah perjalanan saat hendak membunuh Rasulullah. Umar juga terkenal dengan perhatiannya pada seluruh warga, terutama kaum miskin. Umar juga khalifah yang membebaskan Yerusalem dari kekuasaan Bizantium. Meski terkenal keras, Umar bersikap toleran dengan menjamin keamanan gereja-gereja Kristen di kota itu dan mengundang umat Yahudi kembali mendiami Yerusalem.
Harun al-Rasyid (763-809)
Sultan kelima Dinasti Abbasiyah ini terkenal bijak. Naik tahta pada usia awal 20-an, pemimpin yang lahir di Iran ini terkenal dengan kebijaksanaannya. Ia membentuk Baghdad pada abad ke-8 menjadi permata dunia, sebuah kota melingkar yang paling megah di seantero bumi.
Ia memulai pendirian Baitul Hikmah di Baghdad, mendorong penerjemahan ilmu pengetahuan dari berbagai peradaban, dan memulai capaian gemilang pengetahuan pada masa keemasan peradaban Islam. Salah satu titik mula yang berujung pada capaian sains dan teknologi saat ini. Ia dikenang juga sebagai sultan dalam kisah-kisah seribu satu malam.
Abdul Rahman III (889-961)
Sultan Dinasti Umayyah ini yang menegakkan kekuasaan Islam di Semenanjung Iberia alias wilayah Spanyol dan Portugal saat ini. Terkenal dengan toleransinya, Abdul Rahman III menjadikan Andalusia sebagai mercusuar ilmu pengetahuan di Eropa selama berabad-abad.
Sebanyak 3.000 masjid dan ratusan perpustakaan berdiri di Andalusia sepanjang pemerintahannya. Para ilmuwan dari berbagai bangsa disambut di kota-kota di Andalusia dan memungkinkan transfer pengetahuan ke Eropa.
Salahuddin al-Ayyubi (1137-1193)
Panglima dari Suriah ini mengubah sejarah dengan merebut kembali Yerusalem dari pasukan Perang Salib. Ia terkenal dengan kecerdasannya di medan tempur dan kharismanya yang mampu membangkitkan semangat prajurit.
Uniknya, capaian itu tak membuatnya dibenci di Eropa. Sebaliknya, hingga saat ini, pendiri Dinasti Ayyubiah yang berpusat di Mesir tersebut dipuji di Eropa karena kemuliaan dan sikap ksatrianya dalam peperangan.
Mansa Musa (1280-1337)
Mansa Musa saat ini dikenal sebagai raja paling kaya dalam sejarah dunia. Kala berhaji pada 1324, sultan dari Kekaisaran Mali ini disebut mendermakan emas begitu banyak sehingga menimbulkan deflasi.
Terkenal sebagai kaisar paling kaya sedunia, ia juga mendorong pencerahan di wilayah Afrika Barat saat itu dengan Timbuktu sebagai pusat pembelajaran. Wilayah tersebut beratus tahun jadi pusat pembelajaran umat Islam.
Mehmed II (1432-1481)
Sultan Dinasti Turki Utsmaniyah ini mengakhiri 1.800 tahun lebih keberadaan Kekaisaran Bizantium dengan menaklukkan Konstantinopel pada abad ke-15. Capaian tersebut membawa Utsmaniyah pada puncak kejayaan, sementara Mehmed II selamanya pemegang julukan Al Fatih alias Sang Penakluk.
