Gorbachev dan Runtuhnya Komunis Soviet
Uni Soviet selama puluhan tahun sempat menjadi negara digdaya. Berlandaskan ideologi komunis, negara itu satu-satunya tantangan bagi Amerika Serikat yang menganut sistem kapitalistik. Di bawah kepemimpinan Mikhail Gorbachev yang wafat pada 31 Agustus 2022, negara itu akhirnya bubar. Berikut lini masanya.
Maret 1985
Mikhail Sergeyevich Gorbachev (54 tahun) menjabat sekjen Partai Komunis Soviet. Ia kemudian meluncurkan program perestroika (restrukturisasi) dan glasnost (keterbukaan) gua membawa Soviet keluar dari kekakuan politik dan mandeknya perekonomian.
November 1985
Gorbachev menggelar pertemuan dengan Presiden AS Ronald Reagan di Jenewa, Swiss. Pertemuan itu sempat digadang-gadang mengakurkan kedua negara yang telah terlibat perang dingin sejak 1947.
Desember 1987
Gorbachev dan Ronald Reagan menandatangani kesepakatan perdana tentang senjata nuklir milik kedua negara yang sekian lama mengancam dunia dengan kehancuran total. Keduanya sepakat membongkar semua rudal dengan hulu ledak nuklir.
Maret 1989
Soviet menggelar pemilihan multikandidat perwakilan rakyat. Banyak kandidat Partai Komunis kalah dari kandidat independen atau separatis di berbagai wilayah jajahan Soviet di Eropa Timur.
November 1989
Revolusi populer antikomunis menyebar dari Jerman Timur yang dikuasai pihak komunis sejak akhir Perang Dunia II ke seantero Eropa Timur. Gerakan ini nantinya berujung dirobohkannya Tembok Berlin dan penyatuan kembali negara Jerman.
Agustus 1991
Terjadi upaya kudeta terhadap Gorbachev dipimpin wakilnya Gennady Yanayev. Meski kudeta ini berhasil digagalkan, keadaan darurat yang ditimbulkannya membuat sejumlah wilayah menyatakan kemerdekaan dari Soviet.
Desember 1991
Gorbachev akhirnya mengundurkan diri dari posisinya sebagai presiden Uni Soviet pada 25 Desember. Negara Uni Soviet secara resmi dibubarkan keesokan harinya.
