Sejarah

Riwayat 22 Nama-Nama Jalan Baru di Jakarta

Pemprov DKI Jakarta secara resmi menggantikan nama 22 jalan di wilayahnya dengan nama para tokoh-tokoh legendaris dari berbagai bidang. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

Entong Gendut

Tokoh ini merupakan syuhada yang gugur saat melawan kesewenang-wenangan kolinial belanda di Jakarta. Pada 1916, menurut sejarawan Ridwan Saidi, ia memimpin mpemberontakan melawan Belanda yang menjual secara sepihak sejumlahtanah di Condet, tempat kelahirannya, pada pra pemodal. Ia kemudian gugur ditembak pasukan belanda. Namanya menggantikan nama Jalan Bekasi Timur Raya, Jakarta Timur.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Haji Darip

Haji Darip adalah putra asli Betawi yang lahir pada tahun 1886. Selain dikenal sebagai mubaligh, ia juga seorang yang memiliki ilmu main pukulan (ilmu silat) yang lihai. Begitu sekutu mendarat seleaps proklamasi kemerdekaan, ia memutuskan untuk turut angkat senjata mempertahankan kemerdekaan. Namanya menggantikannama Jalan Bekasi Timur Raya, Jakarta Timur.

Mpok Nori

Nuri Sarinuri alias Mpok Nori lahir di Jakarta, 10 Agustus 1930, dikenal sebagai pelawak dan pemeran Indonesia. Ia dalah salah satu komedian asal Betawi yang tergolong legendaris dengan aksen yang khas. Ia meninggal dunia pada usia 84 tahun di tahun 2015. Mpok Nori mengganti nama Jalan Raya Bambu Apus, Jakarta Timur.

Haji Bokir bin Dji'un

Beliau adalah seorang aktor dan seniman "Topeng Betawi" legendaris. Ia juga malang melintang di layar kaca dan layar lebar sebagai aktor film-film komedi. Namanya mentereng dalam serial teater komedi Betawi Pepesan Kosong. Namanya pengganti Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur.

Raden Ismail Djajaningrat

Raden Ismail juga merupakan salah satu aktor asal Betawi yang legendaris. Pada 1922 ia mulai terjun ke dunia sandiwara. Sebagai aktor, ia melanglang buana ke seantero Asia Tenggara. Salah satu perannya yang terkenal adalah dalam film Matjan Kemajoran (1965). Namanya pengganti Jalan Buntu, Jakarta Pusat.

Rama Ratujaya

Ia adalah seorang guru Tarekat yang memimpin pemberontakan Tambun pada 1869. Saat itu, para petani dipimpin guru-guru Tarekat Sufi melakukan pemberontakan melawan Belanda sepanjang 1859-1926. Rama Ratujaya syahid dalam pemberontakan tersebut. Namanya pengganti nama Jalan BKT Sisi Barat, Jakarta Timur.

Hj Tutty Alawiyah

Ulama perempuan ini mencatatkan berbagai prestasi. Sebagai ulama, ia berandil besar memelopori gerakan majelis taklim perempuan. Ia juga sempat menjabat sebagai menteri Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia periode 1998-1999. Namanya menggantikan Jalan Warung Buncit Raya di Jakarta Selatan tempat gedung Republika berlokasi. Semasa hidup, Tutty Alawiyah tergolong kerap diwawancarai media tersebut.

Almarhumah Hj Tutty Alawiyah. (Dok Republika)
Almarhumah Hj Tutty Alawiyah. (Dok Republika)

Rohim Sa'ih

Rohim Sa'ih pernah menyediakan lahan untuk disewakan guna pembuatan Perkampungan Budaya Betawi yang sekarang dikenal dengan nama Zona Embrio di Jakarta Selatan. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Bantaran Setu Babakan Barat, Jakarta Selatan.

KH Ahmad Suhaimi

Adalah seorang ulama dan tokoh masyarakat yang dikenal sebagai penggagas berdirinya Masjid Raya Baitul Ma’mur. Ia juga mendirikan sejumlah masjid di sekitar Kelurahan Srengseng. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Bantaran Setu Babakan Timur, Jakarta Selatan.

Mahbub Djunaidi

Beliau dikenal sebagai salah satu tokoh pers nasional. ia telah berkecimpung sejak masa Orde Lama hingga Orde Baru. Mahbub, dikenal sebagai tokoh pers yang dekat dengan Bung Karno. Hal itu disebabkan, Presiden pertama RI itu sangat mengagumi tulisan-tulisannya. Namanya menggantikan nama Jalan Srikaya di Jakarta Pusat.

Guru Amin

KH Raden Muhammad Amin atau dikenal dengan Guru Amin Kalibata lahir pada 3 Juni 1901 di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ia memimpin para santri dan pemuda dalam pertempuran melawan Belanda di Kalibata selepas proklamasi. Namanya menggantikan Jalan Raya Pasar Minggu sisi Utara, Jakarta Selatan

A Hamid Arief

Yang bersangkutan adalah seorang aktor Indonesia yang aktif pada era tahun 1950-1980-an. Ia dikenal sering memerankan tokoh antagonis dalam banyak film. Salah satunya sebagai Adolf Wilhelm Verbond Hinne, musuh bebuyutan Si Pitung. Namanya menggantikan Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5 di Jakarta Pusat.

H Imam Sapi’ie

Bang Pi'ie, panggilan akrabnya sebelum merdeka merupakan jagoan di Pasar Senen, Jakarta Pusat. Namanya juga menggantikan Jalan Senen Raya. Ketika Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan, Bang Pi'ie mengumpulkan para jawara dalam pasukan khusus. Pada 1966, oleh Presiden Sukarno dia dilantik sebagai Menteri Keamanan Nasional dalam Kabinet Dwikora.

Abdullah Ali

Adalah seorang bankir ulung asal Betawi. Karier sebagai bankir dia mulai sebagai kader Bank Tabungan Negara pada 1947. Setelah itu ia beralih ke Bank Indonesia dan akhirnya Bank Central Asia. Abdullah Ali wafat pada 2005. Namanya menggantikan Jalan SMP 76 di Jakarta Pusat.

M Mashabi

M Mashabi adalah salah satu penyanyi gambus paling terkenal di Jakarta sepanjang dekadi 1950-an hingga 1960-an. Ia terkenal dengan lagunya, "Ratapan Anak Tiri". Orkes Melayu dan musik gambus pada saat itulah cikal bakal musik dangdut. Namanya menggantikan Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara, Jakarta Pusat.

HM Saleh Ishak

H.M Saleh Ishak merupakan putra asli Betawi dan pahlawan kemerdekaan. Ia ikut berjuang melawan Belanda pada tahun 1945-1950-an. Namanya ditetapkan sebagai nama jalan Kebon Kacang Raya sisi Selatan, Jakarta Pusat.

Tino Sidin

Nama seniman kelahiran Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara itu harum berkat acara "Gemar Menggambar" yang disiarkan di stasiun TVRI setiap Ahad sore di periode 1980-an hingga 1990-an. Namanya menggantikan Jalan Cikini VII di Jakarta Pusat.

Mualim Teko

Bernam asli Laid Abu Nasr Bin Ibrohim Assamarkhandi, beliau adalah salah satu pembawa Islam ke Tanah Betawi. Ajarannya bertahan dalam dua kitab yang ditulis pada abad ke-10. Ia diperkirakan wafat pada 938 Masehi. Namanya menggantikan nama Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke, Jakarta Utara.

Syekh Junaid al-Batawi.

Sejak awal abad ke-19, banyak ulama dari Nusantara yang menduduki posisi penting di Tanah Suci. Sementara ulama asal Pekojan ini merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi imam besar Masjidil Haram di Makkah. Beliau wafat pada 1840. Namanya diabadikan menggantikan Jalan Lingkar Luar Barat (dari Pasar Cengkareng ke arah Kamal) di Jakarta Barat.

Guru Ma'mun

Nama asli Guru Ma'mun adalah Abdurrazak bin Ma'mun. Beliau adalah ulama sekaligus intelektual Betawi yang lahir pada 1916. Bersama sejumlah ualam lainnya, Guru Ma'mun merupakan sentra intelektualitas Islam di Jakarta pada masanya. Namanya menggantikan Jalan Lingkar Luar Barat (dari Pasar Cengkareng ke arah Kamal), Jakarta Barat.

Kiai Mursalin

Beliau merupakan ahli main pukul alias silat sekaligus ulama di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.

Habib Ali bin Ahmad

Beliau adalah ulama dan mubaligh yang pertama kali menyebarkan Islam di Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Panggang dan sekitarnya. Namanya dijadikan sebagai nama jalan di Pulau Panggang.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tentang sejarah Tanah Air, dunia, dan peradaban Islam.