Benarkah Kehidupan di Bumi Dipicu Meteor?
SainsPembaca yang budiman, musabab munculnya bibit-bibit kehidupan di muka bumi sejauh ini masih terus ditelaah para ilmuwan. Kendati demikian, sejumlah ilmuwan dari Universitas Hokkaido di Jepang membuka kemungkinan bahwa bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk membangun DNA, boleh jadi tiba di Bumi menyertai metero-metero penuh karbon yang jatuh pada masa-masa awal pembentukan Tata Surya.
Dalam jurnal yang dilansir di Nature Communications pada 26 April 2022 lalu, para ilmuwan menyatakan hal ini didapat setelah mereka meneliti meteor yang jatuh di Amerika Serikat pada 1950-an, kemudian di Australia pada 1969, dan di Kanada pada tahun 2000.
"Terdeteksinya nukleobase DNA dan RNA inti pada meteor-meteor ini mengindikasikan bahwa molekul-molekul tersebut sudah dibawa ke Bumi sebelum pertamakali munculnya jenis kehidupan," tulis Yasuhiro Oba.
Ia juga menyatakan bahwa salah satu spesimen yang diteliti berumur 4,6 miliar tahun, yang artinya lebih tua dari Tata Surya dan datang dari sistem lain alias interstelar.
Sementara kehidupan di Bumi yang mulanya adalah sel sederhana, terlacak melalui bebatuan fosil yang berusia sedikitnya 3,5 miliar tahun lalu.
Yang juga signifikan dari temuan para ilmuwan Jepang itu, selain lima nukleobase DNA dan RNA yang ditemukan, ada 18 jenis lainnya yang juga terdeteksi. Hal ini memicu dugaan bahwa bahan-bahan pembentuk kehidupan tersebar di seantero Alam Semesta.
Teori panspermia, alias kehidupan di Bumi dibawa unsur-unsur angkasawi seperti meteor dan asteroid sedianya sudah lama beredar. Kendati demikian, penelitian di Universitas Hokkaido itu yang pertama kali menemukan bukti empirisnya.
Pada 2019, sejumlah ilmuwan internasional juga menemukan bahwa ribose dan elemen gula biologis lainnya juga ditemukan di meteor. Elemen-elemen tersebut juga esensial bagi hadirnya kehidupan di Bumi.
Tentang sejarah Tanah Air, dunia, dan peradaban Islam.
Terpopuler
-
#1
-
#2
-
#3
Topic Pilihan
