Sejarah Panjang Rongrongan Israel di al-Aqsa

Sejarah  

Serangan pasukan Israel kembali dilancarkan terhadpa umat Islam yang tengah menjalankan ibadah di Kompleks Masjid al-Aqsha pada Jumat (15/4/2022). Aksi ini mengulangi kekejian pada malam-malam terakhir Ramadhan 2021 lalu, kekejian yang kemudian diikuti pengeboman Jalur Gaza yang menewaskan puluhan anak-anak dan perempuan.

Sejak lama, Israel memang sudah bernafsu mencaplok kompleks yang dikelola badan wakaf tersebut. Berikut rekam jejaknya dalam sejarah berdirinya negara Zionis tersebut seperti direkam Harian Republika edisi 30 September 1996

7 Juni 1967

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pemerintah pendudukan Israel merampas kunci-kunci pintu gerbang bagian barat yang dikenal dengan sebutan Bab el Maghribia.

Polisi Israel melakukan patroli melalui kompleks Masjid Al Aqsadi Kota Tua Yerusalem, Jumat (10/9/2022). AP/Mahmoud Illean
Polisi Israel melakukan patroli melalui kompleks Masjid Al Aqsadi Kota Tua Yerusalem, Jumat (10/9/2022). AP/Mahmoud Illean

12 Juni 1967

Seorang teroris Yahudi kelahiran Australia, Denis Michael Rohan, memasuki Masjidil Aqsha dan membakar mihrab Zinki. Tindakan ini dikecam oleh dunia, tapi dipuji oleh kaum fundamentalis Yahudi. Administrasi Islam menegaskan, peraturan dan tindakan-tindakan yang telah diambil oleh Israel di Jerusalem dan sekitar Aqsha telah menggelitik orang Yahudi melakukan tindakan seperti itu.

Di antaranya, perampasan tanah dan perobohan bangunan yang bersebelahan dengan Aqsha di barat dan selatan, pendudukan Bab el-Maghribia di barat dan pendirian pos militer di sana. Langkah-langkah ini memudahkan orang Yahudi masuk masjid tanpa diketahui oleh penjaga masjid.

16 November 1969

Pemerintah pendudukan merampas sudut Fakhriyya di sisi barat daya Haram al-Sharif.

14 Agustus 1970

Gershon Salmon, sebuah kelompok ultrafanatik yang bercita-cita membangun kembali Istana Sulaiman di atas tanah Masjidil Aqsha setelah menghancurkannya, dengan paksa masuk masjid tapi berhasil diusir oleh jamaah shalat. Perkelahian pun tak terhindarkan, dengan kesudahan: puluhan jamaah luka-luka oleh tembakan serdadu Israel.

Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Jumat, 15 April 2022. AP Photo/Mahmoud Illean
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Jumat, 15 April 2022. AP Photo/Mahmoud Illean

19 April 1980

Sekelompok rabbi mengadakan konferensi yang setengah rahasia guna merumuskan cara-cara untuk membebaskan Gunung Istana (Temple Mount) dari tangan Muslim.

28 Agustus 1980

Pemerintah pendudukan mulai menggali terowongan persis di bawah Masjidil Aqsha.

30 Maret 1982

Sejumlah surat dikirim ke para pejabat Departemen Waqf (yang Muslim) untuk meninggalkan Gunung Istana. 20 Mei 1982: Sejumlah organisasi Zionis mengirim ancaman mati kepada para pejabat Waqf.

11 April 1982

Seorang serdadu Israel menyerbu bagian dalam Masjidil Aqsha. Tembakan yang dia berondongkan ke arah jamaah membunuh atau melukai 60 orang Palestina.

26 Maret 1983

Pintu utama ke kompleks Waqf roboh gara-gara penggalian di bawahnya.

21 Agustus 1985

Polisi Israel membolehkan para ekstremis Yahudi bersembahyang di dalam batas-batas Haram.

4 Agustus 1986

Sekelompok rabbi mengeluarkan edaran yang membolehkan orang Yahudi bersembahyang di dalam Haram al-Sharif, serta menuntut pembangunan sinagog di dalamnya.

12 Mei 1988

Serdadu-serdadu Israel membuka tembakan terhadap sekumpulan Muslim yang berunjuk rasa damai di Haram. Ratusan orang Palestina terbunuh atau luka-luka.

8 Agustus 1990

Pihak keamanan Israel melakukan pembantaian di Masjidil Aqsha. Sebanyak 22 jamaah tewas dan lebih 200 lainnya cedera.

24 September 1994

Tindakan Israel menggali terowongan sepanjang 2.500 meter yang melintasi Masjid al-Aqsha menyulut intifada di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Bentrokan paling sengit berlangsung di Jalur Gaza. Di sini tentara Israel, yang membalas aksi intifadah warga -- terutama pemuda -- Palestina dengan tembakan senapan, menggugurkan 25 warga Palestina, termasuk seorang gadis berusia 13 tahun. Ratusan orang lainnya disebutkan menderita luka-luka.

Sementara pada 27 September 1994 selepas salat Jumat, bentrokan pecah di Masjidil Aqsha antara Muslim Palestina dan polisi Israel. Begitu salat usai, polisi itu menyerbu masjid dan menembakkan gas air mata dan peluru karet serta memukuli jamaah yang melempari mereka dengan batu. Sedikitnya tiga Muslim gugur dan 30 lainnya cedera, sedang di pihak polisi Israel ada lima yang terluka.

25 Juli 1995

Pengadilan Tinggi Israel mengeluarkan putusan yang membolehkan Yahudi bersembahyang di Gunung Istana. Putusan ini menyulut protes kaum Muslim.

2000-2022

Sejak pergantian milenium, Israel hampir secara rutin mengganggu umat Islam yang beribadah di Masjid al-Aqsha. Kelompok Yahudi Garis Keras juga terus diijinkan beraksi dan melakukan provokasi di wilayah tersebut.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tentang sejarah Tanah Air, dunia, dan peradaban Islam.

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

Kategori

× Image